Industri merupakan salah satu cabang ekonomi yang berperan penting dalam penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat. Namun, aktivitas industri seringkali menimbulkan dampak lingkungan yang negatif, terutama terkait dengan emisi gas dan limbah yang dapat mencemari udara, air, dan tanah. Untuk mengatasi tantangan lingkungan ini, banyak negara telah memberlakukan peraturan ketat untuk mengendalikan emisi industri. Cara yang efektif untuk memantau dan mengurangi emisi industri adalah melalui penggunaan Continuous Emissions Monitoring System (CEMS). 


sumber gambar pixabay


industri-industri yang harus menerapkan CEMS dan manfaat yang diperoleh dari implementasinya.


Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu industri penting yang membutuhkan penggunaan CEMS. PLTU menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara atau minyak bumi yang dapat menghasilkan gas rumah kaca dan partikel berbahaya seperti SO2, NOx, CO2 dan debu. Dengan penerapan CEMS, PLTU dapat memantau dan mengukur tingkat emisi gas berbahaya ini secara real time untuk mengambil tindakan korektif guna mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.


sumber gambar freepik


Industri Kimia juga merupakan industri yang membutuhkan CEMS untuk memantau proses produksi yang kompleks. Proses kimia seringkali menghasilkan emisi berbahaya, termasuk bahan kimia yang dapat mencemari udara dan air. Dengan CEMS, perusahaan dapat memantau emisi gas berbahaya dan berpotensi beracun serta menerapkan strategi pengurangan emisi yang tepat.


sumber gambar freepik


Industri Kertas menggunakan bahan mentah dari hutan dan seringkali proses kimia yang rumit untuk menghasilkan produk akhir. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri ini mengandung bahan kimia berbahaya dan sulit didegradasi. Dengan menerapkan CEMS, industri pulp dan kertas dapat memantau kualitas udara dan air di sekitar lokasi mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi lingkungan.


sumber gambar CNN Indonesia


Industri Pertambangan merupakan salah satu industri yang paling banyak terkena dampak pencemaran. Ekstraksi dan pengolahan bahan tambang dapat menghasilkan emisi gas beracun seperti metana, debu mineral dan partikel berbahaya lainnya. Penggunaan CEMS dapat membantu memantau kondisi lingkungan di area pertambangan dan memastikan bahwa emisi berbahaya tersebut berada dalam batas aman.


sumber gambar testingindonesia


Manfaat Continues Emission Monitoring System (CEMS)


Pantau emisi:

CEMS memungkinkan industri untuk memantau emisi secara real time, memungkinkan deteksi dini dan intervensi cepat jika terjadi emisi atau kebocoran yang berlebihan.


Kepatuhan terhadap peraturan:

Dengan CEMS, industri dapat memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan yang ketat terkait emisi dan limbah.


Mengurangi dampak lingkungan:

CEMS membantu industri mengidentifikasi sumber emisi dan mengambil tindakan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.


 Efisiensi fungsional:

CEMS dapat membantu industri merampingkan proses manufaktur, mengurangi pemborosan energi, dan menurunkan total biaya kepemilikan.


Misalnya, pembangkit listrik, bahan kimia, pulp dan kertas, dan pertambangan adalah contoh sektor yang harus menerapkan Continuous Emissions Monitoring System (CEMS). Dengan menerapkan CEMS, industri dapat memantau dan mengelola emisi gas dan limbah secara akurat untuk memastikan kepatuhan terhadap lingkungan dan mengurangi dampak lingkungan yang negatif. 


Penggunaan CEMS juga menawarkan manfaat tambahan jangka panjang berupa efisiensi operasional dan pengurangan biaya. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, industri ini harus mengutamakan keberlanjutan dan lingkungan untuk kebaikan bersama dan masa depan yang lebih cerah.